Rumah di Bintaro Kemalingan, Pengamen Dihakimi Warga

Berita pencurian kembali terdengar di kawasan Bintaro Sektor 1 tepatnya Jl. Rengas Raya. Pelaku telah lama menargetkan kawasan tersebut guna melancarkan aksinya untuk mencuri barang berharga korban. Kabar kemalingan kian menyebar luas melalui media sosial beserta foto pelaku.

(hukumonline)

Pada minggu malam (27/02) telah terjadi kejadian di kawasan Bintaro sektor satu, jalan Rengas Raya. Kejadian pencurian sebuah barang berharga milik korban berinisial R yang dicuri pada minggu malam pukul 19.00 WIB. Kejadian ini menggegerkan warga sekitar, pasalnya pencurian ini dilakukan oleh dua orang pengamen yang sering berkeliaran di wilayah  tersebut.

"Emang biasanya jam segitu selalu ada pengamen gitu, jadi, ya biasa aja gak nyangka bakal ada kemalingan di rumah" ungkap R.

Korban juga menjelaskan bahwa situasi saat itu di sekitar  rumahnya memang sepi dan tidak merasakan firasat buruk pada pengamen.

"Jam segitu emang sepi, sih situasinya. Rumah saya juga sepi yang lantai 1, keluarga saya pada di lantai 2. Kondisi pintu kebuka setengah, saya lagi duduk di ruang depan lagi main HP, terus ke dapur sebentar pas balik HP nya udah gak ada," jelas korban.

Dengan berbekal info dari tetangga, korban baru mengetahui bahwa pelaku pencurian HP nya adalah dua orang pengamen.

"Iya kan abis tau HP ilang, saya langsung tuh geger ke tetangga nanya-nanya siapa tau ada yang lihat. Terus tetangga saya bilang tadi emang ada pengamen nyanyi lama di depan rumah saya," ungkapnya.

Tak hanya bermodal satu saksi, korban kembali ke tempat kejadian untuk mencari tahu apakah ada barang bukti yang tertinggal dari pengamen.

"Nah pas saya balik lagi ke ruang tamu, di deket tissue ada yang buat metik gitar itu, ada chip gitar warna putih. Nah saya udah yakin banget itu pengamennya yang nyuri!" ujarnya.

Dengan rasa panik yang melanda, korban bergegas mem-back up data-data yang ada di HP sembari menunggu keluarga mencari pengamen itu.

"Saya langsung back up data dari laptop, terus keluarga saya sama warga langsung cari pengamennya," Jelas R.

30 menit selanjutnya, tak ada tanda-tanda dari keluarga korban maupun tetangga perihal penemuan pelaku pencurian ini, korban sudah merasa pasrah dan berserah.

"Kalau gak ketemu juga HP saya, ya pasrah, gimana ya, sayang aja sama data-data kuliah kan semua ada disitu." tuturnya.

1 jam setelah kejadian tersebut, salah satu tetangga yang ikut mencari pencuri, menemui rumah korban dan berkata bahwa pengamennya sudah tertangkap, dan benar HP korban ada bersama pengamen.

"Terus gak lama denger dari tetangga, HP nya ketemu. Pengamennya ketemu terus saya langsung ke sana.

Saat korban mendatangi tempat penangkapan pelaku pencurian, situasi di sana sangat tidak manusiawi. Pelaku diadili warga tanpa didasari kemanusiaan.

"Pas saya kesana, itu pengamennya udah babak belur. Udah naked. Gitarnya juga udah rusak parah," ujarnya.

Korban pun memastikan apakah HP yang dicuri itu miliknya atau bukan.

"Iya bener itu HP saya. HP saya yang dicuri itu samsung A20S case hitam, pas saya buka lockscreen-nya ya pas banget saya masang jadwal kuliah saya, jadi saya yakin dia pencurinya," ungkapnya.

Menindaklanjuti kasus ini, situasi pada saat itu dihadiri ketua RT dan RW sekitar untuk menyerahkan pelaku ke kepolisian setempat. Namun, melihat dari usia pelaku yang masih di bawah umur, pihak korban sepakat untuk tidak membawanya ke ranah hukum atau kepolisian.

"Karena pelaku nya masih di bawah umur kan, jadi saya pilih jalur damai aja sama pihak keluarga pelaku. Mau gimanapun juga, seenggaknya wajah pelaku udah tersebar di grup whatsapp, jadi warga sini udah wanti-wanti,"jelasnya.

Setelah kejadian ini, korban dan warga sekitar berbondong-bondong untuk membuat spanduk bertuliskan "Dilarang Ngamen"

"Besoknya Ibu saya langsung bikin spanduk tulisannya pengamen dilarang ngamen, sama masang cctv. Tetangga juga pada gitu bikin tulisan di kertas terus dilaminting di tempel di depan rumah," ujarnya.

Kejadian ini selain merugikan, juga memberikan hal positif untuk selalu waspada dan tidak ceroboh.

"Setelah kejadian itu saya lebih sadar aja sih, kalo rumah sepi pintunya ditutup, lebih aware sama barang berharga," jelasnya.


SK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raih Rekor Muri, Sebagus Apa Film Danur?

Kata Mereka Tentang Film KKN di Desa Penari