Kata Mereka Tentang Film KKN di Desa Penari

Film KKN di desa penari resmi tayang di bioskop 30 April 2022. Film ini hadir dengan dua versi yakni uncut dan cut. Usai gelontorkan dana 15M, penonton menilai film ini cukup bagus. Meski ada beberapa hal yang terkesan biasa saja. Bahkan, terkesan monoton mengikuti thread yang ramai di Twitter pada kala itu.

(Kilat.com)

Film KKN di desa penari ramai diserbu warga sejak hari pertama rilis di bioskop Indonesia. Terhitung 3 hari sejak penayangannya, jumlah penonton film KKN di desa penari capai 1 juta penonton. Hal tersebut berhasil kalahkan 2 film terlaris di 2022 yakni film Ku Kira Kau Rumah dan Dear Nathan : Thank You Salma. Melihat antusias penonton, bagaimana tanggapan serta pendapat para penonton mengenai film yang dinanti sejak 2 tahun lalu ini?

Menurut Sari (20) yang ditemui pada Sabtu (30/4) di Mal Bintaro Plaza, film KKN di desa penari cukup bagus terlebih untuk sinematografi-nya.

"Bagus, sih. Gak terlalu zonk. Pengambilan gambarnya keren." ujar Sari melalui wawancara offline Sabtu (30/4).

Sari juga menanggapi mengenai alur cerita film ini yang viral di Twitter oleh unggahan @SimpleMan disajikan dengan apik meski terkadang alur cerita terkesan melompat karena tidak ada pengembangan alur cerita.

"Di film ini cukup terealisasi, namun karena berpatok pada thread di Twitter, jadi beberapa alur seperti melompat dari tempat satu ke tempat lainnya. Kurang dikembangin," jelas Sari.

Kekurangan lainnya juga disampaikan Sari mengenai hadirnya 2 versi yakni uncut dan cut. Dirinya menilai versi uncut tidak ada unsur dewasa, sehingga dengan adanya versi uncut ini sepeti menghadirkan scene yang tidak berpengaruh pada versi uncut.

"Versi uncut malah biasa saja. Tidak terkesan khusus dewasa, jadi menurut saya tidak berpengaruh apa-apa." ujar Sari.

Hal lainnya disampaikan Ratna (19) yang ditemui pada Sabtu (30/4) di Mal Bintaro Plaza. Dirinya mengatakan bahwa penggambaran suasana dan properti dalam film ini sangat bagus dan mendukung seolah-olah apa yang digambarkan di thread Twitter adalah nyata.

"Suasana desa penari dan properti nya sangat mendukung. Feel-nya berasa banget. Sehingga suasana desa penari itu benar-benar tergambarkan." jelas Ratna dalam wawancara offline Sabtu (30/4).

Manoj Punjabi selaku produser film mengatakan bahwa besaran dana yang dikeluarkan untuk memproduksi film KKN di desa penari capai 15M. Melihat tanggapan dari kedua narasumber, rasanya dana sebesar itu sebanding dengan apa yang disajikan di film ini. Ratna juga berkata bahwa film ini worth it dengan dana 15M tersebut.

"Untuk 15M dengan film seperti itu worth it, sih. Karena suasana desa dan properti yang dibutuhkan sudah pas, terlebih biaya pembuatan tempat-tempat yang mulanya tidak ada di lokasi tiba-tiba dibuat agar sama dengan yang sebenarnya. Itu pasti dananya gak main-main," jelas Ratna.

Melihat antusias dan review dari para penonton, apakah kamu tertarik menonton  KKN di desa penari?


SK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raih Rekor Muri, Sebagus Apa Film Danur?

Rumah di Bintaro Kemalingan, Pengamen Dihakimi Warga